Sebuah Pengakuan
Ya Allah, saya bukanlah hambaMu yang pantas memasuki surga firdausMu
Tidak juga saya mampu akan siksa api nerakaMu
Berilah hambaMu ini ampunan dan hapuskanlah dosa-dosaku
Sesungguhnya hanya Engkaulah Sang Maha Pengampun Yang Maha Agung
Dosa-dosaku bak butiran pasir dipantai
Anugrahilah ampunanMu wahai Yang Maha Agung
Umurku berkurang setiap hari
sedang dosa-dosaku terus bertambah
Ya Allah, hambaMu yang penuh maksiat ini bersimpuh menghadapMu
mengakui dosa-dosanya dan memohon padaMu
Ampunilah, karena hanya Engkaulah Sang Pemilik Ampunan
Bila Kau campakkan aku, kepada siapa dan kemana aku mesti berharap selain dariMu?
Syair ini adalah karya Abu Nawas (757 H – 814 H), nama aslinya adalah Al Hasan bin Haani yang dikenal dengan cerita-cerita lucunya. Sebenarnya ia adalah seorang pujangga dan penyair besar yang hidup pada zaman Abbasiyah. Oleh Raja Harun Al Rasyid dimasa itu, ia diangkat sebagai penyair kepercayaannya. Ia sangat dikagumi dan dikenal karena keindahan dan kepiawaiannya dalam mengungkapkan kegemaran dan kesenangannya pada khamr (alkohol) serta dalam menikmati hidup.
(Gambar ilustrasi Abu Nawas diambil dari:al-funun.org)
Ia adalah seorang hedonis (orang yang menjalani hidupnya hanya untuk bersenang-senang) tapi pada masa akhir kehidupannya ia bertaubat. Agaknya syair ini merupakan catatan perjalanan taubatnya.
Syair ini dipopulerkan di Indonesia sebagai nasyid yang dinyanyikan oleh Haddad Alwi dan Sulis (Cinta Rasul).
Assalaamu’alaikum
salam kenal mas Dadan. Mohon maaf sekalian mohon ijin untuk meng-copy paste tulisan tentang abu nawas ini. untuk saya pasang di web http://www.masjidtamanmelati.wordpress.com
terima kasih atas perhatiannya..
Salam Dadan
kalau membaca comment ini,email saya ya
izinn copy pastee y….
Terima kasih infonya.
Thank you for this invaluable information. If you are looking for the needs of hydraulic tools can contact me on the following page.