Search
Category: Hikmah
Teori Kebutuhan
Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja. Hakim memulai, “Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika…” Nasrudin menukas, “Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukum lah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan.” Hakim mencoba bertaktik, “Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. Kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan,…
Jangan Terlalu Dalam
Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Hakim di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian itu. Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok. Tapi –kita tahu– menyogok itu diharamkan. Maka Nasrudin memutuskan untuk melemparkan keputusan ke si hakim sendiri. Nasrudin menyiapkan sebuah gentong. Gentong itu diisinya dengan kotoran sapi hingga hampir penuh….
Lir-Ilir
Lir-ilir, lir-ilir tandure wus sumilir Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi Lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir Dondomono jrumatono kanggo sebo mengko sore Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane Yo surako… surak hiyo Views: 8
Sebuah Pengakuan
اَلإِعْتِرَافْ Sebuah Pengakuan اِلٰهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ اَهْلاً Ya Allah, saya bukanlah hambaMu yang pantas memasuki surga firdausMu وَلَا اَقْوَى عَلَى النَّارِ الْجَحِيْمِ Tidak juga saya mampu akan siksa api nerakaMu فَهَبْ لِى تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِى Berilah hambaMu ini ampunan dan hapuskanlah dosa-dosaku فَإِنَّكَ غَافِرُالذَّنْبِ الْعَظِيْمِ Sesungguhnya hanya Engkaulah Sang Maha Pengampun Yang Maha Agung ذُنُوْبِيْ مِثْلُ اَعْدَادِ الرِّمَالِ Dosa-dosaku bak butiran pasir dipantai فَهَبْ…
Recent Comments